BUMD Harus Berikan Kontribusi Besar

BUMD Harus Berikan Kontribusi Besar

KUNINGAN – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sudah semestinya memberikan kontribusi yang besar untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah).
\"Toto
Toto Suharto. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon

Hal itulah yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Drs Toto Suharto SFarm Apt saat menanggapi pemberitaan soal target Pemerintah Daerah kepada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) untuk memberikan kontribusi kepada Pemda sebesar Rp10 miliar, kemarin (15/12).

“BUMD dalam hal ini perusahaan daerah dengan pemiliknya Pemerintah Daerah, ya tentu diharapkan bisa memberikan kontribusi yang besar kepada PAD. Buat apa Pemda membuat perusahaan daerah kalau tidak ada kontribusinya kepada Pemerintah Daerah, tentunya juga itu semua untuk kepentingan masyarakat,” kata Toto.

Diakuinya, selama ini kontribusi BUMD yang terdiri dari PDAM Tirta Kamuning, PDAU (Perusahaan Daerah Aneka Usaha) Dharma Putra Kertaraharja, BPR (Badan Perkreditan Rakyat) serta PT LKM (dulu PDPK Kramatmulya) masih terbilang kecil.

Jika memang ada BUMD yang sanggup memberikan kontribusi besar untuk PAD, ia mengaku sangat mengapresiasi perusahaan daerah tersebut.

“Selama ini kontribusi dari BUMD kepada Pemda menurut saya masih kecil. Kalau memang PDAM bisa memberikan kontribusi Rp10 milyar per tahun, ya saya mengapresiasi. Tapi apakah sanggup PDAM memberikan kontribusi sebesar itu? Harus dilihat dari pendapatan kan, pendapatan PDAM ini berapa? Biaya operasionalnya berapa? Laba bersih berapa? Kan ada hitung-hitungannya. Gak bisa harus langsung Rp10 Miliar. Ya tapi kalau PDAM berani untuk berkontribusi kepada Pemda sebesar Rp10 Milyar, saya apresiasi 1000 persen itu, karena kenaikannya luar biasa,” ungkap Toto seraya meragukan PDAM bisa memberikan kontribusi sebesar itu seperti halnya yang ditarget Pemda.

Untuk BPR, ia pun menyebut kontribusinya kepada PAD masih kecil, karena yang dilihatnya dari RAPBD 2017 kontribusi BPR hanya berkisar sebesar Rp500 jutaan.

Jika melihat target yang diberikan kepada PPDAM, ia pun sangat berharap agar BPR harus bisa memberikan kontribusi besar agar uang tersebut bisa dikembalikan kepada rakyat.

“BPR juga harus bisa memberikan kontribusi yang besar kepada pemerintah Daerah. Perusahaan daerah itu dibuat bukan untuk main-main,” sindirnya.

Untuk PDAU, pria berkumis yang juga sebagai apoteker ini mengungkapkan perusahaan terseut harus bisa menyesuaikan dengan kondisi daerah.

Dalam arti PDAU juga harus bisa memberkan kontribusi yang besar kepada Pemda walaupun memang PDAU masih baru dibdaning dengan PDAM dan BPR.

“Tentu saja PDAU juga harus ada kontribusinya kepada Pemda, kalau ditarget juga lebih bagus. Kalau mau ditarget, PDAU ya minimal Rp1 milyar, BPR sekitar Rp3 milyaran, termasuk PT LKM juga. Yang penting bisa memberikan kontribusi kepada Pemda,” harapnya.

Kepada PDAM, Toto meminta jangan sampai perusahaan yang dipimpin Deni Erlanda SE MSi tersebut mengorbankan pelanggan sebagai akibat dari adanya target pemerintah sebesar Rp10 milyar untuk diberikan PDAM kepada PAD di setiap tahunnya.

“Jangan sampai mengorbankan pelanggan, karena ditarget Rp10 milyar malah juga menaikkan tarif pelanggan. Yang penting nanti bisa memberikan kontribusi, artinya kan pendapatan itu berbanding lurus dengan belanja. Tapi nanti kita evaluasi lagi, bagaimana kesiapannya dari PDAM sendiri,” tandasnya.(muh)

Sumber: